Strategi Pemasaran Garuda Indonesia Airline dan Lion Air dalam Memberikan Kepuasan kepada Pelanggan

Letak Indonesia yang berpulau-pulau membuat petumbuhan perusahaan penerbangan pesat. Banyaknya perusahaan penerbangan di Indonesia membuat perusahaan penerbangan memiliki caranya masing-masing dalam memasarkan misalnya cara pemasaran Garuda Indonesia Airline (GIA) dan Lion Air. Strategi pemasaran kedua perusahaan penerbangan akan dikupas sebagai berikut.

Strategi Pemasaran Garuda Indonesia Arlines

–          Konsep pemasaran yang digunaan adalah konsep “kenyamanan” untuk menggaet konsumen.

–          Frekuensi penerbangan tinggi.

–          Memilih terminal 2 untuk naik-turun penumpang yang notabene lebih nyaman daripada terminal 1.

–          Menyediakan camilan di pesawat yang lengkap dengan pilihan minumannya.

–          Memberikan keramahan pada fligh attandence-nya.

–          Melakukan kerjasama dengan Singapore Airline untuk code share, promosi bersama untuk meningkatkan lalu lintas atarkedua Negara, dan pengembangan jaringan.

–          Melayani penerbangan untuk umroh dan haji.

–          Keadaan pesawat lebih terawatt sehingga dalam hal safety, GIA lebih baik.

–          Namun, harga tiket GIA relative mahal sehingga cocok untuk menengah ke atas.

Strategi Pemasaran Lion Air

–          Berencana bersaing dengan Garuda maupun Saudi Arabia Air untukmenerbangi rute-rute umroh dan haji.

–          Meningkatkan frekuensi penerbangan.

–          Strategi bisnis yang digunakan menedepankan low cost airline.

–          Slogan Lion Air “We make people fly” membuat setiap orang, seperti pedagang, mahasiswa, atau bu rumah tangga dari Medan, Ternate, Pontianak, Papua, dan lain-lain punya kesempatan terbang.

–          Strategi pembelian armada pesawat baru yang agresif, yaitu membeli 178 pesawat boeing seri terbaru, yaitu 737-900 ER.

–          Namun, dalam hal keselamatan kerja, Lion Air kalah jika dibandingkan GIA  karena beberapa bagian kurang dirawat, misalnya pegangan krsi yang retak, engsel bagasi yang aus, sabuk pengaman macet, ban gundul, dan speaker yang gemerisik suaranya.

–          Keramahan pramugari yang tidak dengan “hati”.

Ulasan

Strategi pemasaran GIA lebih menawarkan dalam hal kenyamanan penumpang, seperti pramugari yang lemah, ruangan yang safety, dan ketersediaan camilan dan minuman. Sementara strategi pemasaran Lion Air lebih menawarkan kepada harga yang relative murah, walau ada dua hal yang masih kurang, yaitu segi keselamatan kerja dan kualitas layanan pramugari. Dari segi kepuasan penlanggan, GIA memberikan kepuasan lebih kepada konsumen sehingga GIA lebih diterima, sedangkan Lion Air justru memberikan kecewaan pelanggan walaupun pada awalnya memberikan iming-iming harga murah. Jika Lion Air memberikan aspek kenyamanan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, Lion Air akan memiliki daya saing tinggi.

Leave a comment